MataVrino- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan terdapat tuduhan meyakinkan jika pasukan Moskow telah membawa anak-anak dari Ukraina ke Rusia sebagai bagian dari upaya relokasi dan deportasi paksa besar-besaran.
“Ada tuduhan yang kredibel tentang pemindahan paksa anak-anak tanpa pendamping ke wilayah pendudukan Rusia atau ke Federasi Rusia sendiri,” kata Asisten Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB untuk Hak Asasi Manusia (HAM), Ilze Brands Kehris kepada Dewan Keamanan, seperti dikutip dari AFP, Kamis (8/9/2022).
Brands Kehris menyatakan keprihatinan jika pihak berwenang Rusia telah menerapkan prosedur yang disederhanakan untuk memberikan kewarganegaraan Rusia kepada anak-anak tanpa pengasuhan orang tua dan anak-anak ini akan memenuhi syarat untuk diadopsi keluarga-keluarga Rusia.
Dia juga menuding pasukan Rusia menjalankan operasi ‘penyaringan’ di mana warga Ukraina yang tinggal di wilayah pendudukan dipaksa mengikuti pemeriksaan keamanan sistematis yang melibatkan ‘banyak’ tindakan pelanggaran HAM.
“Dalam kasus-kasus yang telah kantor kami dokumentasikan, selama proses ‘penyaringan’, pasukan bersenjata Rusia dan kelompok-kelompok afiliasi bersenjata telah melakukan penggeledahan tubuh, terkadang penelanjangan paksa, dan interogasi terperinci tentang latar belakang pribadi, hubungan keluarga, pandangan politik dan kesetiaan individu yang bersangkutan,” imbuhnya.
Brands Kehris menambahkan prosedur ‘penyaringan’ itu melibatkan pemeriksaan perangkat seluler, pengambilan data identitas pribadi, serta pengambilan foto dan sidik jari. “Beberapa warga Ukraina yang dinilai dekat dengan pemerintah atau militer Ukraina disiksa dan secara paksa dipindahkan dan dikirim ke koloni-koloni penjara Rusia dan pusat-pusat penahanan lainnya,” jelas Brands Kehris.
Dia khawatir perempuan dan anak-anak perempuan berisiko mengalami pelecehan seksual selama prosedur ‘penyaringan’.
Di sisi lain, Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya membantah tuduhan-tuduhan tersebut. Dia menyebut tuduhan ini ‘tidak berdasar’ serta mengklaim warga Ukraina yang melarikan diri dari negara itu melakukannya guna menyelamatkan diri dari rezim kriminal, sebutan Moskow bagi pemerintah Ukraina.
Dia mengatakan, apa yang dianggap sebagai proses ‘penyaringan’ itu hanyalah proses pendaftaran orang-orang yang memasuki wilayah Rusia. “Sejauh yang kami dapat nilai, prosedur serupa juga diberlakukan di Polandia dan negara-negara Uni Eropa lainnya terhadap para pengungsi Ukraina,” terangnya di hadapan Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, kantor Presiden Rusia Vladimir Putin sendirilah yang mengelola langsung program ‘penyaringan’ dan relokasi paksa ribuan warga Ukraina ke Rusia.
“Rusia telah secara sistematis menggunakan praktik deportasi paksa sebelumnya. Rasa takut dan penderitaan yang ditimbulkan bagi orang-orang yang dipaksa tinggal di bawah kendali Kremlin sangat besar,” kata Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel.
“Kami menilai bahwa operasi ‘penyaringan’ Kremlin penting dalam upaya mereka untuk mencaplok wilayah Ukraina di bawah kendali mereka,” tukasnya.
Pewarta : adel